JAKARTA – Dalam beberapa tahun terakhir, tren makanan sehat berbasis produk organik di Indonesia terus meningkat. Salah satu pelaku usaha yang sukses menangkap peluang ini adalah Ahmed Tessario, pendiri bisnis beras organik yang kini dikenal dengan merek Seblang Banyuwangi di bawah naungan WellFarm.
Ahmed memulai inisiatif ini pada tahun 2011 dengan misi sederhana namun penuh tantangan: mengenalkan dan membudidayakan beras organik di kalangan petani tradisional. Langkah awal dimulai dari edukasi tentang manfaat dan potensi pasar beras merah yang kala itu belum populer di Banyuwangi.
“Waktu itu saya mulai dengan kerja sama bersama 17 petani, masing-masing menggarap 0,1 hektare lahan. Tantangan terbesarnya adalah membangun kepercayaan petani,” ungkap Ahmed Tessario.
Dari Lahan Kecil ke Puluhan Hektare
Berbekal semangat dan keyakinan terhadap potensi pertanian organik, Ahmed secara konsisten membina petani lokal. Hasilnya, program ini berkembang pesat. Hingga tahun 2015, sudah ada 99 petani yang tergabung dengan total luas lahan mencapai 128 hektare yang tersebar di tujuh kecamatan di Banyuwangi. Produktivitas lahan juga meningkat, dengan rata-rata hasil panen mencapai 5,2 ton per hektare.
Varian beras yang dihasilkan juga semakin beragam, meliputi beras merah organik, beras putih organik, beras cokelat organik, beras campuran merah-putih organik, dan beras hitam organik.
Lompatan Omzet dan Tantangan Finansial
Dari segi pendapatan, bisnis beras organik Ahmed mengalami lonjakan signifikan. Jika pada awal program omzet hanya sekitar Rp 127,5 juta per tahun, maka di tahun 2015 angkanya melonjak menjadi sekitar Rp 1,758 miliar per tahun atau sekitar Rp 250 juta hingga Rp 300 juta per bulan.
Namun, perjalanan ini tidak sepenuhnya mulus. Ahmed sempat mengalami masalah overstock hingga 100 ton karena terlalu percaya diri memberikan benih dan pupuk secara cuma-cuma ke petani, dengan sistem pembayaran saat panen.
“Saya sempat menjual mobil dan rumah, bahkan meminjam Rp 500 juta ke bank untuk menutupi kekurangan dana,” jelasnya.
Strategi Pemasaran Inklusif
Strategi pemasaran yang dijalankan Ahmed terbilang unik dan adaptif. Di tahap awal, ia menjual produknya melalui apotek dan toko lokal di Banyuwangi. Perlahan, distribusi meluas ke Surabaya, Malang, Jakarta, Bali, Jambi, dan Kalimantan Timur. Salah satu pendekatan menarik adalah dengan menyasar pasar kelas menengah ke bawah melalui edukasi langsung ke masyarakat.
Kader-kader posyandu dan Puskesmas dilibatkan untuk memberikan penyuluhan tentang manfaat beras organik dan bahayanya konsumsi berlebihan beras putih biasa bagi penderita diabetes. Ia juga menggelar layanan cek darah gratis sebagai bagian dari promosi kesehatan yang terintegrasi dengan produk.
“Setelah mengikuti edukasi, sekitar 50% warga membeli produk kami secara berulang,” ujar Ahmed.
Fokus Edukasi dan Penguatan Rantai Pasok
Ahmed tidak hanya berfokus pada produksi dan penjualan, namun juga pada keberlanjutan sistem pertanian organik. Ia bekerja sama dengan Prof. Endah dalam merancang metode konversi lahan dari pertanian konvensional ke organik yang sebelumnya memakan waktu tiga hingga empat tahun, menjadi hanya satu tahun saja.
Petani binaannya dibekali pelatihan menyeluruh, mulai dari cara membuat pupuk sendiri, teknik penanaman yang tepat, hingga metode panen untuk menjaga kualitas padi.
Menurut Ahmed, salah satu ciri utama beras organik adalah ketidaktahanannya terhadap kutu. Jika beras disimpan lebih dari sebulan tanpa gangguan serangga, maka besar kemungkinan beras tersebut bukan organik.
“Beras organik yang bagus justru mudah diserang kutu karena tidak mengandung bahan kimia. Itulah yang menjadi indikator alami,” ungkapnya.
Rencana Ekspansi Nasional dan Internasional
Hingga kini, WellFarm telah memiliki 32 mitra bisnis yang mayoritas berada di Pulau Jawa. Namun Ahmed tidak berhenti di situ. Ia menargetkan untuk memperluas jaringan distribusi beras organiknya ke seluruh Indonesia pada tahun 2016 dan bahkan memulai ekspor di pertengahan tahun yang sama.
Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa bisnis berbasis pertanian organik bukan hanya tren, melainkan peluang jangka panjang yang menjanjikan.
Dengan pendekatan yang mengedepankan edukasi, inovasi, dan pemberdayaan petani lokal, Ahmed Tessario dan WellFarm membuktikan bahwa bisnis beras organik bisa tumbuh secara berkelanjutan sekaligus memberikan dampak sosial yang nyata.