Perkuat Struktur Modal, PTPP Targetkan Divestasi Aset Hingga Rp3 Triliun Sepanjang 2025

Kamis, 01 Mei 2025 | 11:26:45 WIB
Perkuat Struktur Modal, PTPP Targetkan Divestasi Aset Hingga Rp3 Triliun Sepanjang 2025

JAKARTA  — PT PP (Persero) Tbk (PTPP), emiten konstruksi dan investasi milik negara, menetapkan langkah strategis untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan dengan menahan laba bersih tahun buku 2024 serta melakukan divestasi sejumlah aset dan anak usaha. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar, manajemen PTPP menyampaikan bahwa aksi korporasi ini ditargetkan menghasilkan dana hingga Rp3 triliun.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tantangan ketatnya likuiditas di sektor konstruksi nasional, terutama di kalangan perusahaan BUMN Karya. Meskipun mencatatkan laba bersih sebesar Rp415 miliar pada 2024, PTPP memutuskan untuk tidak membagikan dividen demi mendukung kebutuhan modal kerja dan memperkuat posisi keuangan perusahaan.

“Keputusan ini strategis dan berorientasi jangka panjang. Dana cadangan akan memperkuat struktur permodalan kami,” ujar Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad, dalam keterangan resmi usai RUPST.

Fokus Penguatan Fundamental Keuangan dan Restrukturisasi Anak Usaha

PTPP tidak hanya mengandalkan penahanan laba untuk memperkuat modal, tetapi juga menyusun strategi rasionalisasi portofolio bisnis melalui divestasi dan konsolidasi anak usaha. Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui divestasi dua anak perusahaan, yakni PT PP Infrastruktur dan PT Celebes Railway Indonesia.

Selain itu, perusahaan mengungkapkan tengah mengkaji sebanyak 63 entitas anak dan afiliasi untuk potensi divestasi, konsolidasi, atau likuidasi. Tujuan utama dari langkah ini adalah memastikan bahwa anak-anak usaha yang dimiliki benar-benar menjadi aset produktif dan bukan beban dalam struktur korporasi.

“Ada dua anak usaha yang sudah masuk tahap uji tuntas (due diligence), masing-masing di sektor air dan kereta api. Saat ini, terdapat minat dari tiga perusahaan, baik dari dalam negeri maupun asing,” ungkap Novel.

Sementara itu, Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP, I Gede Upeksa Negara, menyampaikan bahwa dua anak usaha lain sudah masuk tahap ‘beauty contest’—tahapan seleksi mitra strategis berdasarkan nilai dan kesesuaian visi. “Kami harap divestasi bisa mencapai Rp3 triliun tahun ini. Ini langkah penting menuju profitabilitas dan efisiensi utang,” tegasnya.

Proyek IKN dan Ketatnya Arus Kas Sektor Konstruksi Jadi Pertimbangan

Keputusan strategis ini juga dilatarbelakangi oleh karakter proyek pemerintah seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berlangsung bertahap, serta pembukaan anggaran baru yang baru berjalan mulai kuartal pertama tahun ini. Hal ini menyebabkan cashflow perusahaan konstruksi, khususnya BUMN Karya, cenderung tertekan.

“Momentum ini penting untuk melakukan konsolidasi internal dan memastikan bahwa aset-aset yang kami miliki bisa dimaksimalkan, bukan justru menggerus kinerja,” tambah Novel.

Jejak Sukses Divestasi dan Fokus pada Bisnis Inti

PTPP juga menegaskan bahwa langkah divestasi bukan kali pertama dilakukan. Pada tahun lalu, perusahaan berhasil menjual anak usaha di sektor telekomunikasi dengan nilai transaksi mencapai Rp650 miliar. Langkah ini membuktikan komitmen PTPP dalam menyusun ulang portofolio bisnis untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.

Dengan strategi restrukturisasi dan penguatan modal yang terarah, PTPP menunjukkan keseriusannya dalam menjaga kesehatan keuangan perusahaan dan meningkatkan efisiensi operasional. Perusahaan kini lebih fokus pada bisnis inti di sektor konstruksi dan infrastruktur, dengan tetap membuka peluang kerja sama strategis melalui kemitraan maupun penawaran saham di anak usaha.

Outlook Positif di Tengah Tantangan Industri

Di tengah tekanan sektor konstruksi nasional, aksi korporasi yang dilakukan PTPP menunjukkan langkah antisipatif dan adaptif. Strategi ini dinilai penting untuk meningkatkan return on investment, mengurangi beban utang, serta menjaga kepercayaan investor di pasar modal.

“Dengan penguatan permodalan, rasionalisasi aset, dan fokus pada efisiensi, kami yakin bisa membangun perusahaan yang lebih kuat dan kompetitif di masa depan,” tutup Novel Arsyad.

Dengan target divestasi hingga Rp3 triliun dan langkah konsolidasi yang agresif, PTPP berupaya memperkuat fondasi keuangan untuk mempertahankan posisinya sebagai salah satu BUMN Karya terdepan dalam menghadapi dinamika industri konstruksi nasional dan regional.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB