Petani Bogor Dilatih Gunakan Drone dan IoT untuk Pantau Limbah Sawit, Dukung Pertanian Berkelanjutan

Senin, 05 Mei 2025 | 13:35:26 WIB
Petani Bogor Dilatih Gunakan Drone dan IoT untuk Pantau Limbah Sawit, Dukung Pertanian Berkelanjutan

JAKARTA – Kelompok Tani Muda Manunggal Alam di Desa Wirajaya, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini mulai akrab dengan teknologi mutakhir. Para petani sawit di desa ini mendapatkan pelatihan khusus dari tim pengabdian masyarakat Universitas Pakuan (Unpak) Bogor untuk mengoperasikan drone dan perangkat Internet of Things (IoT) dalam rangka mengidentifikasi dan memantau limbah tandan kosong kelapa sawit.

Pelatihan yang digelar dalam rangka Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini mengusung tema “Pelatihan Penggunaan Teknologi Drone dan IoT untuk Mengidentifikasi Limbah Sawit”. Tujuannya tidak hanya untuk transfer pengetahuan teknologi, tapi juga sebagai upaya nyata pemberdayaan masyarakat desa melalui teknologi tepat guna.

Petani Dikenalkan pada Teknologi Drone dan Pemantauan Digital

Para peserta pelatihan dikenalkan pada berbagai teknik dasar penggunaan drone, mulai dari pengoperasian perangkat, pengambilan citra udara dengan kamera dan sensor, hingga pemetaan area perkebunan. Kegiatan juga dilengkapi dengan sesi simulasi langsung di lapangan, yang membuat petani bisa langsung mempraktikkan penggunaan teknologi tersebut di area kebun mereka.

Ema Kurnia, dosen dari Sekolah Vokasi Universitas Pakuan yang menjadi bagian dari tim pelatih, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi lintas fakultas di Unpak.

“Ini merupakan kolaborasi antara dosen dari Sekolah Vokasi Universitas Pakuan dan dosen Fakultas MIPA Universitas Pakuan bersama kelompok tani Muda Manunggal Alam. Mahasiswa juga dilibatkan sebagai tim pendamping praktik di lapangan,” ujar Ema dalam keterangannya, Senin (5/5/2025).

Ema menjelaskan bahwa para petani sangat antusias mengikuti pelatihan, terutama saat sesi praktik di lapangan yang menggunakan kamera dan sensor pada drone untuk pemetaan.

“Melalui pelatihan ini, para petani sawit mendapatkan kesempatan untuk mempelajari dan mempraktikkan secara langsung pengoperasian drone dalam mengidentifikasi serta memonitor limbah tandan sawit di area perkebunan,” lanjutnya.

Teknologi IoT Dukung Pemantauan Lingkungan Secara Real-Time

Tak hanya berhenti pada drone, tim PKM dari Unpak juga memperkenalkan teknologi Internet of Things (IoT) yang dapat digunakan untuk memantau kondisi lingkungan perkebunan secara real-time. Perangkat IoT ini mampu mengukur berbagai parameter lingkungan dan membantu mendeteksi lokasi yang terdampak limbah sawit.

“Selain teknologi drone, tim PKM juga memperkenalkan penggunaan perangkat Internet of Things (IoT) untuk memantau kondisi lingkungan perkebunan secara real-time. Data yang dikumpulkan melalui drone dan perangkat IoT tersebut kemudian dianalisis bersama, guna mengidentifikasi lokasi yang terdampak limbah sawit serta menentukan langkah-langkah penanggulangannya,” jelas Ema.

Dengan teknologi ini, para petani tidak hanya dapat mengawasi secara langsung distribusi limbah sawit, tetapi juga memperoleh informasi penting yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan pengelolaan kebun yang lebih ramah lingkungan.

Dorong Transformasi Digital di Sektor Pertanian

Menurut Asep Denih, dosen Fakultas MIPA Unpak yang turut terlibat dalam kegiatan ini, pelatihan ini bertujuan lebih dari sekadar edukasi teknis. Ia menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari membangun kesadaran dan kapasitas petani dalam pemanfaatan teknologi untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam.

“Pelatihan tidak hanya memberikan edukasi teknis, tetapi juga membangun kesadaran petani akan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan perkebunan,” kata Asep.

Ia menambahkan bahwa pendekatan seperti ini menjadi strategi penting dalam menghadapi tantangan lingkungan dan perubahan iklim yang berdampak pada sektor pertanian.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat mendorong penerapan teknologi digital di sektor pertanian sekaligus memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa dalam pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan,” lanjutnya.

Perguruan Tinggi sebagai Mitra Pemberdayaan Desa

Kegiatan PKM yang dilaksanakan Universitas Pakuan ini menjadi contoh nyata peran aktif perguruan tinggi dalam mendukung pemberdayaan masyarakat. Pelibatan mahasiswa dalam kegiatan pelatihan juga menjadi sarana pembelajaran langsung tentang pengabdian dan kolaborasi dengan masyarakat.

Pelatihan ini menunjukkan bahwa transformasi digital di sektor pertanian bukan hanya mungkin, tapi sudah mulai berjalan bahkan di tingkat desa. Dengan kolaborasi seperti ini, teknologi canggih seperti drone dan IoT tidak lagi eksklusif milik industri besar, tetapi bisa diakses dan dimanfaatkan oleh petani lokal untuk mendukung praktik pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Melalui pelatihan yang diberikan oleh Universitas Pakuan, petani sawit di Kabupaten Bogor kini memiliki pengetahuan baru dalam memanfaatkan teknologi drone dan IoT untuk memantau dan mengelola limbah sawit. Langkah ini bukan hanya memperkuat kapasitas teknis petani, tetapi juga mendukung visi pembangunan pertanian berkelanjutan berbasis teknologi. Kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat desa seperti ini menjadi model ideal dalam menjawab tantangan pertanian modern dan pelestarian lingkungan.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB