JAKARTA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (IDX: ADHI), perusahaan konstruksi milik negara, mengumumkan pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan III Tahap III Tahun 2022 Seri A senilai Rp1,28 triliun tepat waktu. Langkah ini menegaskan komitmen perseroan dalam memenuhi kewajiban kepada para investor secara transparan dan disiplin.
Corporate Secretary ADHI, Rozi Sparta, menyatakan bahwa pelunasan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk menjaga kepercayaan investor. “ADHI menyampaikan apresiasi kepada para pemegang obligasi dan investor lainnya yang telah memberikan kepercayaan kepada perseroan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 28 Mei 2025.
Rozi menjelaskan, pelunasan pokok obligasi tersebut telah diterima oleh para pemegang obligasi sesuai dengan tanggal jatuh tempo. Hal ini menjadi bukti bahwa Adhi Karya serius dalam menjalankan tanggung jawab keuangannya.
Rekam Jejak Pelunasan Obligasi Adhi Karya
Pelunasan sebesar Rp1,28 triliun ini bukan kali pertama dilakukan Adhi Karya dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024, perusahaan ini telah melunasi dua obligasi senilai total Rp947 miliar tepat waktu. Selain itu, pada tahun yang sama, ADHI juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV tahap pertama sebesar Rp102,72 miliar dengan kupon menarik sebesar 10,65 persen dan tenor tiga tahun.
Keberhasilan dalam melunasi obligasi secara tepat waktu ini menjadi sinyal positif bagi pasar modal dan menunjukkan kesehatan keuangan perusahaan konstruksi pelat merah ini di tengah tantangan bisnis yang dinamis.
Manajemen ADHI berharap kerja sama dan dukungan dari para pemegang obligasi serta investor lainnya terus terjalin dengan baik untuk mendukung pengembangan perusahaan ke depan.
Kinerja Keuangan ADHI di Kuartal I 2025
Meski menunjukkan komitmen kuat dalam memenuhi kewajiban utang, data keuangan Adhi Karya pada kuartal pertama tahun 2025 menunjukkan adanya tekanan. Perusahaan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,68 triliun, turun 36,10 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,63 triliun.
Penurunan pendapatan ini memberikan tantangan tersendiri bagi ADHI, terutama dalam menjaga kinerja keuangan tetap sehat sekaligus melaksanakan berbagai proyek konstruksi yang telah direncanakan. Namun, pelunasan obligasi yang berhasil dilakukan menegaskan bahwa ADHI masih mampu memenuhi komitmen finansialnya meskipun kondisi pasar tidak selalu kondusif.
Strategi dan Harapan Manajemen ADHI
Manajemen Adhi Karya menyadari pentingnya menjaga hubungan baik dengan investor sebagai bagian dari strategi pengembangan jangka panjang perusahaan. Rozi Sparta menyatakan optimisme bahwa dengan dukungan yang terus diberikan oleh para pemegang obligasi dan investor, ADHI dapat terus tumbuh dan memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia.
“Manajemen ADHI berharap para Pemegang Obligasi dan Investor lainnya ke depan dapat menjalin kerja sama yang berkesinambungan dan terus memberikan dukungan penuh kepada Perseroan,” tambah Rozi.
Perusahaan juga berencana memanfaatkan dana dari penerbitan obligasi baru untuk memperkuat modal kerja dan membiayai berbagai proyek infrastruktur yang sedang berjalan maupun yang akan datang. Dengan strategi ini, ADHI berharap dapat meningkatkan pendapatan dan memperbaiki kinerja keuangannya di masa depan.
Obligasi Sebagai Instrumen Pendanaan Strategis
Obligasi berkelanjutan yang diterbitkan ADHI menjadi salah satu instrumen strategis bagi perusahaan dalam mengumpulkan dana tanpa harus mengorbankan struktur kepemilikan perusahaan. Instrumen ini menawarkan peluang investasi yang menarik bagi investor dengan imbal hasil yang kompetitif.
Melalui penerbitan obligasi dan pelunasan tepat waktu, Adhi Karya berupaya membangun reputasi yang kuat di pasar modal, sekaligus memberikan kepercayaan bahwa perseroan mampu mengelola kewajibannya secara profesional dan bertanggung jawab.
Relevansi Pelunasan Obligasi di Tengah Tantangan Ekonomi
Di tengah kondisi ekonomi global dan domestik yang penuh ketidakpastian, keberhasilan Adhi Karya dalam melunasi pokok obligasi Rp1,28 triliun ini menjadi kabar baik bagi pasar dan investor. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan masih mampu mempertahankan likuiditas dan memprioritaskan pembayaran kewajiban utang, meskipun pendapatan mengalami penurunan.
Keberhasilan tersebut juga memperkuat keyakinan pasar terhadap perusahaan BUMN ini, yang selama ini dikenal aktif dalam berbagai proyek pembangunan infrastruktur vital di Indonesia.
Pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan III Tahap III Tahun 2022 Seri A oleh PT Adhi Karya senilai Rp1,28 triliun pada tanggal jatuh tempo 24 Mei 2025 menandai komitmen kuat perusahaan terhadap tanggung jawab kepada investor. Meski menghadapi tantangan penurunan pendapatan pada kuartal pertama 2025, ADHI tetap menunjukkan kedisiplinan finansial dengan memenuhi kewajibannya secara tepat waktu.
Menurut Corporate Secretary ADHI, Rozi Sparta, “ADHI menyampaikan apresiasi kepada para pemegang obligasi dan investor lainnya yang telah memberikan kepercayaan kepada perseroan.” Manajemen berharap kerja sama yang harmonis dengan para investor akan terus berlanjut guna mendukung pertumbuhan perusahaan di masa mendatang.
Dengan langkah ini, Adhi Karya menunjukkan bahwa sebagai BUMN konstruksi, mereka serius menjaga reputasi dan kepercayaan pasar modal dalam menjalankan operasional dan strategi pendanaan jangka panjang.