GAS

PGN dan West Natuna Group Teken Kesepakatan Strategis, Amankan Pasokan Gas Domestik hingga 71,83 BBTUD

PGN dan West Natuna Group Teken Kesepakatan Strategis, Amankan Pasokan Gas Domestik hingga 71,83 BBTUD
PGN dan West Natuna Group Teken Kesepakatan Strategis, Amankan Pasokan Gas Domestik hingga 71,83 BBTUD

JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas PT Pertamina (Persero), kembali memperkuat ketahanan energi nasional melalui dua kesepakatan strategis dengan West Natuna Group untuk menjamin keberlanjutan pasokan gas bumi domestik. Kedua perjanjian tersebut terdiri dari Domestic Swap Agreement dan Gas Sales Agreement, yang ditandatangani dalam gelaran IPA Convex 2025.

Melalui kerja sama ini, volume gas bumi yang semula dialirkan ke Singapura dari wilayah West Natuna akan dialihkan untuk pemanfaatan dalam negeri. Penandatanganan perjanjian tersebut disebut sebagai langkah krusial dalam memperkuat ketahanan energi nasional, sekaligus mendukung program transisi energi pemerintah.

“PGN menyampaikan apresiasi kepada pemerintah atas dukungan yang secara holistik diberikan dalam pemenuhan kebutuhan gas domestik. Kami akan memanfaatkan pasokan dengan optimal demi keberlanjutan layanan gas bumi dan ketahanan energi nasional,” ujar Direktur Utama PGN Arief S. Handoko, usai penandatanganan perjanjian di IPA Convex 2025.

Arief menegaskan bahwa tambahan pasokan gas bumi ini akan memperkuat portofolio pasokan PGN untuk sektor industri, kelistrikan, transportasi, serta rumah tangga. Dengan implementasi Domestic Swap Agreement, PGN akan mendapatkan tambahan pasokan gas baru dengan volume lebih dari 71,83 BBTUD, yang merupakan hasil dari enam kerja sama sebelumnya.

Perkuat Stabilitas Pasokan dan Efisiensi Energi

Menurut Arief, optimalisasi sumber daya gas bumi dalam negeri merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor energi serta mendorong efisiensi ekonomi nasional.

“Penggunaan sumber daya gas bumi domestik secara optimal juga membantu mengurangi ketergantungan terhadap impor energi,” jelasnya.

Arief juga berharap bahwa mekanisme swap gas domestik dapat menjadi model kerja sama yang berkelanjutan untuk memastikan stabilitas pasokan dan efisiensi logistik gas di seluruh wilayah Indonesia.

“Swap gas domestik ini merupakan bentuk kolaborasi strategis untuk memperkuat infrastruktur gas dan memastikan keandalan layanan kami di berbagai wilayah operasional,” tambah Arief.

Pemerintah Pastikan Ketahanan Energi Nasional

Kebijakan Domestic Swap Agreement ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menyampaikan bahwa pengalihan gas domestik dari West Natuna merupakan bagian dari strategi nasional untuk mencegah defisit pasokan gas dalam negeri dan menghindari impor energi.

“Sejauh ini impor masih bisa dihindari, sehingga pemerintah menyiapkan mekanisme swap gas agreement dengan pemasok gas dari wilayah Natuna,” jelas Djoko.

Menurutnya, langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga ketahanan energi nasional tanpa harus mengorbankan kelangsungan pasokan gas untuk ekspor.

Djoko menambahkan, perjanjian ini merupakan wujud nyata kerja sama antara pemerintah dan badan usaha hulu serta hilir migas dalam menghadapi dinamika energi global yang terus berubah.

Enam Perjanjian Sebelumnya Jadi Fondasi

Kesepakatan terbaru antara PGN dan West Natuna Group melengkapi enam perjanjian kerja sama gas yang telah ditandatangani sebelumnya. Dengan total tambahan pasokan sebesar 71,83 BBTUD, PGN akan memiliki fleksibilitas lebih dalam pengelolaan distribusi gas, baik untuk sektor industri maupun rumah tangga di berbagai wilayah Indonesia.

Penambahan pasokan gas ini dipandang sangat penting untuk mendukung transformasi energi nasional, di mana gas bumi dijadikan sebagai energi transisi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Kontribusi Langsung ke Industri dan Perekonomian

Gas bumi yang dialihkan ke pasar domestik akan disalurkan ke berbagai sektor, mulai dari industri manufaktur, pembangkit listrik, transportasi, hingga rumah tangga. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional melalui efisiensi biaya energi.

Dengan tambahan volume dari West Natuna, PGN kini memiliki posisi yang semakin kuat sebagai pemimpin pasar gas bumi nasional yang tidak hanya mampu menjamin keandalan pasokan, tetapi juga mendukung kebijakan energi nasional yang berdaulat dan mandiri.

“PGN akan terus memperluas jaringan dan meningkatkan layanan agar gas bumi dapat dinikmati oleh lebih banyak masyarakat dan sektor usaha di seluruh Indonesia,” pungkas Arief.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index