Hutama Karya

PT Hutama Karya Tandatangani Kontrak Pembangunan Dua RSUD di Kawasan Tengah dan Timur Indonesia

PT Hutama Karya Tandatangani Kontrak Pembangunan Dua RSUD di Kawasan Tengah dan Timur Indonesia
PT Hutama Karya Tandatangani Kontrak Pembangunan Dua RSUD di Kawasan Tengah dan Timur Indonesia

JAKARTA  — PT Hutama Karya (Persero) kembali memperkuat komitmennya dalam pemerataan layanan kesehatan di Indonesia dengan menandatangani kontrak pembangunan dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di kawasan tengah dan timur Indonesia. Proyek tersebut meliputi pembangunan RSUD Kota Bima di Nusa Tenggara Barat dan RSUD Sanana di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, dengan total nilai kontrak mencapai Rp 282,16 miliar.

Pembangunan kedua RSUD ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas rumah sakit yang sudah ada, sekaligus mendukung program pemerintah dalam memperluas akses layanan kesehatan di daerah terpencil dan sulit dijangkau.

Penandatanganan Kontrak dan Detail Proyek

Penandatanganan kontrak pembangunan RSUD Kota Bima dilakukan di Aula RSUD Kota Bima. Acara dihadiri oleh Direktur RSUD Kota Bima, Faturrahman; Executive Vice President (EVP) Divisi Gedung Hutama Karya, Nyoman Endi Mahendra; serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, Ahmad.

Sementara itu, penandatanganan kontrak pembangunan RSUD Sanana, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Sula, Muhlis Soamole; Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sula, Suryati Abdullah; Pejabat Penandatangan Kontrak, Ulia H. Ngofangare; dan EVP Divisi Gedung Hutama Karya, Nyoman Endi Mahendra.

Komitmen Hutama Karya Dukung Program Kementerian Kesehatan

Menurut Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, proyek pembangunan kedua RSUD ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan. Program ini fokus pada peningkatan kapasitas rumah sakit daerah demi memperluas akses dan memperbaiki kualitas layanan kesehatan.

“Melalui pembangunan RSUD Kota Bima dan RSUD Sanana, Hutama Karya berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kapasitas rumah sakit daerah, khususnya di daerah terpencil. Kedua RSUD ini akan ditingkatkan dari Tipe D menjadi Tipe C, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif bagi masyarakat setempat,” jelas Adjib.

Peningkatan tipe rumah sakit ini akan memungkinkan RSUD untuk memberikan layanan spesialistik dasar yang lebih lengkap dan mampu menangani kasus medis yang lebih kompleks tanpa harus merujuk pasien ke fasilitas yang lebih tinggi.

Detail Pembangunan RSUD Kota Bima dan RSUD Sanana

RSUD Kota Bima dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektar yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Rabadompu Barat, Kecamatan Raba, Kota Bima. Proyek dengan nilai kontrak Rp 130,3 miliar ini mencakup pembangunan gedung seluas 7.557 meter persegi, terdiri dari tiga lantai dan satu lantai atap. Target penyelesaian proyek adalah akhir Desember 2025.

Sementara itu, RSUD Sanana terletak di Jalan Dr. Sibarani, Falahu, Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula. Proyek ini bernilai Rp 149,6 miliar dengan luas lahan 3,75 hektar dan luas bangunan mencapai 7.400 meter persegi. Bangunan terdiri dari dua dan tiga lantai ditambah rooftop pada blok A1, A, dan A2. Pembangunan RSUD Sanana juga ditargetkan selesai pada akhir Desember 2025.

“Sebagai rumah sakit Tipe C, kedua RSUD ini akan memiliki kemampuan memberikan layanan spesialistik dasar, sehingga mampu menangani kasus medis yang lebih kompleks tanpa perlu merujuk pasien ke rumah sakit dengan tingkat pelayanan lebih tinggi,” tambah Adjib.

Fasilitas Lengkap dan Kapasitas Layanan

Kedua rumah sakit akan dilengkapi fasilitas medis standar rumah sakit Tipe C, termasuk dokter spesialis penyakit dalam, bedah, kebidanan, dan anak. Selain itu, fasilitas modern seperti ruang operasi, ICU (Intensive Care Unit), NICU (Neonatal Intensive Care Unit), laboratorium lengkap, dan peralatan radiologi canggih juga disiapkan.

Khusus untuk RSUD Kota Bima, akan tersedia 20 jenis ruangan, meliputi Instalasi Gawat Darurat (IGD), radiologi, cytotoxic, dan farmasi. Saat ini kapasitas layanan rumah sakit berjumlah 19 tempat tidur, namun rencananya akan dikembangkan hingga 119 tempat tidur dan 41 ruang kamar dengan lima kelas pelayanan berbeda.

Konsep Bangunan Gedung Hijau dan Ramah Lingkungan

Hutama Karya menerapkan konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH) dalam pembangunan kedua RSUD. Fokusnya adalah efisiensi energi dan penggunaan material ramah lingkungan yang telah tersertifikasi Eco Labelling dari Kementerian PUPR.

Untuk RSUD Sanana, penerapan efisiensi energi diwujudkan melalui desain selubung bangunan, sistem pengkondisian udara, dan sistem kelistrikan yang hemat energi. Pendekatan ini memastikan bangunan tidak hanya berfungsi optimal tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Pendekatan keberlanjutan menjadi bagian integral dari konstruksi kedua RSUD ini. Kami berkomitmen untuk menerapkan standar Bangunan Gedung Hijau dari Kementerian PU untuk memastikan bangunan yang kami hasilkan tidak hanya berfungsi dengan baik, tetapi juga ramah lingkungan,” jelas Adjib.

Lingkup Pekerjaan dan Tenaga Kerja Lokal

Lingkup pekerjaan yang dilakukan Hutama Karya meliputi seluruh aspek mulai dari perancangan, persiapan lahan, struktur bangunan, arsitektur dan interior, sistem mekanikal, elektrikal dan pemipaan, utilitas, hingga infrastruktur dan lansekap.

Proyek RSUD Kota Bima dikerjakan secara mandiri oleh Hutama Karya, sedangkan proyek RSUD Sanana dilaksanakan melalui joint operation dengan PT Pandu sebagai perencana. Komposisi pekerjaan Hutama Karya sebesar 97,5 persen dan Pandu 2,5 persen.

Dalam pelaksanaan konstruksi, Hutama Karya menerapkan standar keamanan dan keselamatan ketat, termasuk proteksi perimeter proyek dengan sound barrier dan pagar PPDU. Koordinasi dengan kepolisian dan Dinas Perhubungan juga dilakukan untuk kelancaran transportasi peralatan dan material.

Sekitar 10 persen tenaga kerja dalam proyek ini akan berasal dari masyarakat lokal, sebagai bentuk dukungan Hutama Karya untuk perekonomian setempat.

Dampak Positif Pembangunan RSUD bagi Masyarakat

Adjib berharap pembangunan kedua RSUD ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat Kota Bima dan Kepulauan Sula, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal.

“Pembangunan kedua RSUD ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, tidak hanya dari segi peningkatan pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat di Kota Bima dan Kepulauan Sula, tetapi juga dari aspek ekonomi melalui peningkatan pendapatan per kapita daerah berkat tambahan SDM dokter spesialis dan potensi peningkatan kegiatan transaksi selama proses konstruksi dan setelah rumah sakit beroperasi,” pungkasnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index