JAKARTA - Di tengah semangat pembinaan olahraga daerah, sinergi antara institusi hukum dan dunia olahraga semakin nyata. Kota Mojokerto menjadi contoh bagaimana pembinaan atlet muda tak hanya dilakukan oleh organisasi olahraga, tapi juga didukung penuh oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat.
Tim bola basket Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kota Mojokerto mendapat kesempatan istimewa. Mereka diterima langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto, Bobby Ruswin, SH, MH, di aula kantor Kejari. Pertemuan ini bukan hanya formalitas, melainkan bentuk nyata dukungan moral dan institusional bagi atlet yang akan bertanding mewakili daerah.
Kajari Mojokerto Aktif dalam Pembinaan Basket
Sebagai pengasuh Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kota Mojokerto, Kajari Bobby Ruswin aktif memantau dan membina tim yang tengah mempersiapkan diri menuju Porprov Jawa Timur. Dalam pertemuan itu, para atlet diajak berdialog langsung, mendengarkan arahan, motivasi, dan pesan moral dari pimpinan institusi hukum di daerahnya.
Kehadiran tim disambut hangat jajaran Kejari. Suasana akrab dan penuh makna mengiringi pertemuan tersebut. Kajari Bobby menegaskan pentingnya nilai sportivitas, disiplin, dan tanggung jawab yang wajib dijunjung para atlet.
“Kalian bukan hanya membawa nama tim, tapi juga martabat Kota Mojokerto. Tunjukkan bahwa kalian punya semangat juang tinggi, karakter kuat, dan menjunjung sportivitas dalam setiap pertandingan,” pesan Kajari.
Olahraga sebagai Sarana Pembentukan Karakter
Keterlibatan Kejari dalam olahraga bukan hal baru di Mojokerto. Bobby dikenal aktif mendukung berbagai kegiatan basket, dari pembinaan usia dini hingga kompetisi lokal dan persiapan event regional. Pendekatan lintas sektor ini menjadi kunci kemajuan pembinaan olahraga.
Para atlet juga menyatakan apresiasi atas perhatian dan fasilitas pembinaan yang terus ditingkatkan. Banyak dari mereka yang baru pertama kali tampil di level provinsi merasa mendapat suntikan semangat dan kepercayaan diri.
“Kami merasa bangga dan lebih semangat setelah diterima langsung oleh Pak Kajari. Ini dorongan besar untuk memberikan yang terbaik di Porprov nanti,” ujar salah satu atlet putra.
Kajari pun mengingatkan bahwa olahraga bukan sekadar soal menang atau kalah, melainkan proses pembentukan karakter dan disiplin.
“Olahraga itu bukan semata-mata soal menang atau kalah. Ini tentang karakter, perjuangan, dan bagaimana kalian tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan berintegritas. Itu nilai-nilai yang juga sejalan dengan misi kejaksaan dalam pembinaan generasi muda,” tambahnya.
Coaching Moment dan Pendekatan Humanis Kejari
Pertemuan tersebut juga menjadi bagian dari coaching moment rutin yang diadakan Kejari bersama cabang olahraga di bawah asuhannya. Kejaksaan tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tapi juga turut berkontribusi dalam pembangunan sosial lewat pembinaan olahraga.
Mojokerto menaruh harapan besar pada cabang bola basket di Porprov Jawa Timur sebagai tolok ukur keberhasilan pembinaan atlet muda. Oleh sebab itu, kolaborasi antara KONI, Perbasi, dan Kejari sangat strategis untuk membangun ekosistem olahraga yang kuat.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa pembinaan olahraga memerlukan keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintahan, swasta, dan komunitas.
Aspirasi Atlet dan Dukungan Berkelanjutan
Para atlet juga diberi kesempatan menyampaikan aspirasi langsung terkait kebutuhan latihan, logistik, dan motivasi jangka panjang setelah Porprov. Kajari mendengarkan masukan dengan seksama, menegaskan pendekatan yang humanis dan partisipatif.
Di akhir acara, dilakukan sesi foto bersama sebagai simbol sinergi kuat antara dunia hukum dan olahraga. Kajari menegaskan kesiapan mendukung tim basket Kota Mojokerto secara moral, fasilitas, dan kolaborasi dengan stakeholder lain.
Kegiatan ini menegaskan bahwa olahraga adalah bagian dari pembangunan karakter bangsa, dan institusi seperti Kejaksaan dapat berperan strategis dalam membentuk atlet muda yang tangguh, berprestasi, dan bermoral.
Mojokerto Optimis Menuju Porprov
Dengan dukungan menyeluruh ini, Mojokerto optimis menyongsong Porprov mendatang. Lebih dari sekadar medali, keberadaan tim basket yang dibina secara komprehensif menjadi harapan lahirnya generasi atlet berkualitas yang menjunjung tinggi nilai luhur olahraga.